Kabar Baik dari Inisiatif Peserta Kelas Konservasi di 2023!
- sahabat laut indonesia
- Jun 10, 2023
- 7 min read
Oleh Kurniastuti Lestari
English version available below Indonesian article
Dalam rangka merayakan World’s Ocean Day 2023, Sahabat Laut Indonesia (SLI) ingin berbagi cerita tentang upaya pelestarian laut yang dilakukan oleh para pemenang serta salah satu peserta yang mengikuti salah satu kegiatan kami di akhir tahun lalu, Kelas Konservasi yang diikuti oleh 20 peserta yang sudah terseleksi.
Di bulan November 2022, SLI mengadakan tiga hari Kelas Konservasi dimana para peserta diajak untuk belajar dan lebih banyak mengenal upaya konservasi laut dengan menghadirkan para pembicara yang kompeten di bidangnya. Di hari pertama kelas, para peserta belajar untuk mengenal ekosistem laut untuk upaya pelestarian dan di hari kedua peserta belajar mengenai sosial ekonomi dan pelestarian laut. Di hari terakhir kelas, para peserta diajarkan bagaimana mengetahui dan menerapkan metode yang efektif serta mencoba untuk membuat rencana kegiatan pelestarian laut. Dari kegiatan Kelas Konservasi ini, SLI memilih tiga pemenang berdasarkan rencana kegiatan yang akan mereka lakukan dalam upaya pelestarian laut di daerah mereka masing-masing. Berikut adalah nama para pemenang beserta rencana kegiatan konservasi laut:
Pemenang 1 - Elif Ivana Hendastari - Rencana membuat buku edukasi dan memberikan training mengenai konservasi laut kepada anak-anak usia sekolah di Jabodetabek
Pemenang 2 - Rasib Adam - Rencana melakukan beach clean-up di Morotai
Pemenang 3 - Dia Marganita - Rencana membuat jejaring SLI.net
Pemenang Harapan - Riyadi Zakia Syahrulloh - Rencana memberikan training edukasi mangrove & perikanan dalam rangkaian pengenalan Wanamina kepada masyarakat di Pangandaran, Jawa Barat.
Kami dengan berbangga hati ingin berbagi kabar terbaru mengenai tindakan nyata yang sudah dilakukan oleh salah dua dari para pemenang:

Elif, pemenang pertama di Kelas Konservasi SLI menyelenggarakan kegiatan edukasi mengenal lingkungan dan jenis-jenis sampah di SDN Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 45 anak berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bersama dengan teman-temannya, Elif membentuk kelompok ASARASI. Elif dan rekan-rekannya mengajarkan anak-anak tentang mikroplastik dengan cara yang sangat menyenangkan. Elif membuat buku cerita anak, “Miko si Mikroplastik”, yang menjadi salah satu modul utama pengenalan mikroplastik. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya anak-anak bisa menyebarkan pengetahuan tentang mikroplastik ini ke teman-teman sebaya mereka, mulai menyadari pentingnya membuang sampah di tempatnya, dan mulai menerapkan kebiasaan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu anak-anak juga diajari untuk mengurangi penggunaan plastik dan juga untuk selalu menjaga lingkungan sekitar mereka untuk tetap bersih. Menurut Elif, belajar dari pengalaman mengadakan kegiatan ini, alam terbuka sangatlah cocok menjadi wadah untuk anak-anak belajar terutama tentang lingkungan dan alam karena bisa mengakomodasi karakter anak-anak yang aktif dan bebas. Selain mendapatkan dukungan dari SLI, ASARASI juga mendapatkan dukungan dari Yayasan Kiara dan Power Green Camp.

Rasib, pemenang kedua di Kelas Konservasi SLI juga sudah mewujudkan rencana kegiatan yang dilombakan di Kelas Konservasi. Rasib dan rekan-rekannya melakukan beach clean up di Desa Galo Galo, Pulau Morotai pada bulan Januari 2023. Dalam kesempatan ini Rasib juga mengajak Kelompok Sadar Wisata Galo-Galo dan Pemuda Konservasi Galo-Galo. Dengan semangat tahun baru, Rasib dan rekan-rekannya mengajak siswa-siswa SD dan MTS di desa tersebut untuk membersihkan pantai di sekitar desa. Sekitar 50 orang anak-anak dan masyarakat sekitar turut juga ikut serta. Saat pembersihan pantai, ditemukan banyak sekali sampah plastik yang bersumber dari masyarakat daerah desa maupun tetangga pulau. Kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan di Desa Galo-Galo ini telah memberikan dampak yang signifikan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, pemerintah Desa Galo-Galo terinspirasi untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama satu kali sebulan untuk menjaga lingkungan pantai di sekitar desa. Rasib yang merupakan salah seorang guru di Morotai juga merupakan penerima beasiswa kursus singkat Australia Awards. Jadi, cerita Rasib juga sudah sampai ke teman-temannya di negara Kangguru.

Riyadi Zakia, atau yang kerap dipanggil Jek, juga telah melaksanakan survey untuk untuk pengenalan Wanamina di Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Banten. Survey dilakukan di bulan Januari 2023. Jek memperkenalkan Program Wanamina sebagai salah satu cara untuk membudidayakan berbagai jenis biota laut dengan memanfaatkan ekosistem bakau yang nantinya dapat meningkatkan nilai ekonomi produk perikanan bagi masyarakat sekitar. Dengan model ini, diharapkan dapat membantu upaya pelestarian ekosistem mangrove dan perbaikan lingkungan yang rusak akibat tambak konvensional. Jek bersama teman-teman tim Peduli Pesisir Institut Teknologi Bandung serta dengan berkolaborasi dengan komunitas mangrove setempat (KOMPILASI) akan merealisasikan rencana pelaksanaan Workshop ‘Wanamina Desa Ujungjaya Peduli Pesisir’ pada tanggal 11 Juni 2023 ini. Jek dan teman-teman menargetkan 30 pelaku usaha petani mangrove dari masyarakat sekitar Desa Ujungjaya dapat ikut terlibat dan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.

Beberapa peserta dan panitia kelas konservasi juga telah banyak terlibat dalam upaya pelestarian laut paska pelatihan. Antara lain, Vidlia Rosady, M. Nur Husein, Novi Yuliana, Sugi Berkah J. bersama dengan Elif aktif terlibat mengikuti berbagai kegiatan, termasuk yang terlaksana di bulan Maret 2023, yaitu ngabuburit. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tema ‘Penanaman Bakau dan Bersih Hutan Bakau di Taman Wisata Alam Angke Kapuk’ bersama dengan Klub Laut Indah dari Jakarta Intercultural School. Sekitar 25 peserta terlibat dalam aksi nyata ini.

Selamat Elif dan Rasib karena telah berhasil memimpin realisasi rencana kegiatan dalam upaya pelestarian laut. Serta sukses bagi Jek yang akan segera mewujudkan kegiatannya. dan dinantikan juga cerita-cerita teman-teman lainnya untuk terlibat dalam upaya-upaya pelestarian. Salam konservasi!
Kami mengucapkan terima kasih untuk Tim Panitia & Pengisi Materi Kelas Konservasi:
Fidelis Permana Sari, Heri, Katherina Tjandra, A. Isa Ansyori, Niomi Pridina, H. Lucia Kusolo, Aprianto Indria P., F. N. Almira, Aggraeni Suryana, Sri Arini P., Rosita Ayu M., Lydwina Adhisty, Sugi Berkah J.,Vidlia Rosady, Eva Medianti, and Kurniastuti Lestari
In celebrating the World’s Ocean Day 2023,
2 conservation stories that will warm our heart
By Kurniastuti Lestari
To celebrate the World’s Ocean Day 2023, Sahabat Laut Indonesia (SLI) is pleased to share our stories about the initiatives and efforts in conserving the ocean by the winners of our very own Kelas Konservasi held late last year and was attended by 20 selected participants.
In November last year, SLI delivered a three-day Kelas Konservasi in which participants were able to learn about marine conservation efforts. We had a number of competent speakers in the relevant fields speaking in this series of classes. On the first and second day of the class, participants had the opportunity to learn about marine ecosystems for conservation efforts and about socio-economics and marine conservation. On the last day of the class, participants were taught about how to create and apply effective methods in conservation efforts and to plan some marine conservation activities. SLI then selected three winners based on the planned activities they would carry out in the effort to preserve the environment in their respective areas. The following are the names of the winners along with their plans for the conservation activities:
1st winner - Elif Ivana Hendastari – To create educational books about marine conservation and to deliver training sessions about marine conservation to students in Jabodetabek
1st Runner Up - Rasib Adam – To do the ‘beach clean-up’ in Morotai island, North Maluku
2nd Runner Up - Dia Marganita – To create SLI.net website
3rd Runner Up - Riyadi Zakia Syahrulloh – To deliver a number of training sessions about mangrove and fisheries. These are intended to introduce Wanamina - a combination of aquaculture and mangrove conservation- to societies in Pangandaran, West Java.
We are delighted to share the latest updates from some of the winners in regards to their amazing plans that they have created in the efforts in conserving the environment:
Elif, our first winner, carried out an educational activity about the environment and types of waste at Cibitung Kulon Elementary School, in Bogor, West Java. Forty-five children undertook this activity. Working in a team, Elif founded the ASARASI group. Elif and her team shared their knowledge about microplastics with the students in a very fun way. Elif also authored a children's story book titled 'Miko the Microplastics', which has become one of the main modules for her and her team to introduce microplastics to children. Through this activity, it is expected that these children will be able to pass on their knowledge about microplastics to their peers, to be aware of the importance of disposing the trash properly, and to start adopting the no littering habits. The participants were also taught to cut down the use of plastics and to always keep their surroundings clean. Elif believes outdoor activities are most suitable for children to learn, especially about the environment and nature, because this can accommodate children's active and playful characters. In this event, ASARASI also received support from the Kiara Foundation and the Power Green Camp.
Moving onto our first runner up, Rasib who together with his teammates, carried out a beach clean up in Galo Galo Village, Morotai Island, North Maluku in January this year. In this event, Rasib also invited the Kelompok Sadar Wisata Galo-Galo dan Pemuda Konservasi Galo-Galo. With the spirit of the new year, Rasib and his team involved elementary and middle-school students from the village to clean up the nearby beach. About 50 children and people from the communities took part in the event. From the beach clean-up, they managed to pick up loads of plastic waste that came from the area and the neighbouring islands. This activity, which was held for the very first time in Galo-Galo Village, has made a significant impact. Inspired by Rasib’s activity, the local government organises monthly beach-clean-up to protect the coastal environment around the village. Rasib, a school teacher in Morotai, received an Australia Awards short course scholarship. His conservation story has also been shared with his friends in Down Under.
Riyadi Zakia, or Jek to his friends, has also conducted a survey to introduce Wanamina - a combination of Aquaculture and Mangrove Conservation - in Ujungjaya Village, Banten. The survey was conducted in January 2023. Jek introduced the Wanamina program as a way to cultivate various types of marine biota by utilizing mangrove ecosystems which in turn can improve the economic value of fishery products for the surrounding communities. With this model, he is hopeful that it can help preserve mangrove ecosystems and improve the environment which has been damaged by conventional ponds. Jek and his friends from the Bandung Institute of Technology (ITB)'s Peduli Pesisir team and in collaboration with the local mangrove community (KOMPILASI) will deliver the Wanamina Workshop in Ujungjaya in June 2023. Jek and his teammates are targeting 30 mangrove farmers from the community around Ujungjaya to be involved in this workshop and will hopefully benefit from this activity.
Several other participants and committees in Kelas Konservasi have also been heavily involved in the conservation efforts. Vidlia Rosady, M. Nur Husein, Novi Yuliana, Sugi Berkah J. together with Elif actively participated in various activities, including one that was delivered in March 2023, called Ngabuburit. This event was carried out to plant mangroves and to clean up the mangrove forest in the Angke Kapuk Nature Park in collaboration with the Indah Laut Club from Jakarta Intercultural School. There were 25 participants taking part in this event.
We would like to offer our congratulations to Elif and Rasib for having successfully taken an action based on their respective proposed plans for marine conservation efforts. We also wish the best luck for Jek who will carry out his conservation plans this month. We look forward to other inspiring conservation stories. Salam Konservasi!
We are thankful to all the speakers and committees in the Kelas Konservasi 2022:
Fidelis Permana Sari, Heri, Katherina Tjandra, A. Isa Ansyori, Niomi Pridina, H. Lucia Kusolo, Aprianto Indria P., F. N. Almira, Aggraeni Suryana, Sri Arini P., Rosita Ayu M., Lydwina Adhisty, Sugi Berkah J., Vidlia Rosady, Eva Medianti, and Kurniastuti Lestari
bagus