Berburu Sampah Sambil Berkano di Utara Pulau Bali

Eva dan Dedek, Juni 2018

Setengah jam berkano sambil mengharapkan pemandangan indah, justru mendapati sampah plastik mengapung menemani perjalanan kami.

hasil berburu sampah di pantai utara Buleleng selama 30 menit dengan menggunakan cano

Di akhir Juni 2018 teman-teman sahabat laut Indonesia melakukan wisata selam di pantai Timur Bali. Kami menghabiskan dua hari yang Indah di kawasan Amed dan Tulamben yang terkenal dengan koral dan satwa laut yang berwarna warni. Kami menyelami USAT Libarty Wreck, melihat kawanan garden eel, menemui beberapa penyu, dan bahkan menikmati indahnya gerombolan ikan ekor kuning dalam salah satu safety stop kami.

Kemudian untuk menghindari perbedaan elevasi pasca penyelaman, kami memutuskan untuk melakukan road trip ke pantai utara Bali. Kami menginap di salah satu hotel disana, dan memutuskan untuk berkano selama setengah jam setelah sarapan.

“Apakah ini yang disebut pulau yang terkenal dengan keindahan lautnya? Di sisi yang jauh dari pariwisata, sampah plastik warga mengapung bebas di lautan”

Sedihnya kami, saat kami menyadari terdapat banyak sekali sampah plastik mengapung di permukaan laut. Sampah yang kami temukan terdiri dari sampah plastik bekas kemasan makanan, kantong plastik, botol minuman, gelas minuman, bahkan bungkus deterjen dan sedotan. Hanya dalam 30 menit kami berhasil mengumpulkan dua kantong plastik penuh sampah plastik. Pegawai tempat kami menginap menyampaikan bahwa pantai utara tersebut merupakan muara sungai yang membawa sampah dari penduduk di utara Bali.

Salah satu dari kami, Dedek yang juga merupakan warga asal Bali sangat sedih. Selama ini ia hanya melihat Bali dari sisi yang Indah, yang mejadi kebanggaannya saat ia mengundang kami mengunjungi Bali. Namun ia berharap suatu saat ini semua orang mau berubah, demi Bali yang lebih Indah.